Sunday, July 30, 2006

Morning Morning


"In the morning you'll be alright... In the morning sun shine its bright..." Sepenggal lagu yang sering diputer di Onecubed... Gatau persis judulnya 'n siapa yang nyanyi hehehe...


Sabtu malem kemaren lusa, aku sempet baca bukunya Michelle McKinney hammond yang judulnya "The Power of Feminity" itu, yang paling ngena tuh waktu aku baca tentang musim or masa. Like Pengkotbah 3:1 said: "To every thing there is a season, and a time for every purpose under the heavens." (New King James Version) 'n "Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya.


Michelle ngupas kisahnya Ruth, Abigail (mantan istrinya Nabal yang akhirnya dipinang ama Daud)... Karakter 'n iman mereka, juga keputusan mereka untuk hidup sepenuhnya dalam 1 musim kehidupan mereka-lah yang akhirnya mengantarkan mereka ke masa depan yang sebelumnya ga pernah mereka bayangkan. Michelle juga menyinggung kisahnya JC. Aku langsung ngeh 'n klik, ternyata emang Dia tuh dah ngalamin 'n pernah ngerasain semua yang pernah kita alamin 'n rasain. Bukan cuman Yusuf yang pernah jadi perantauan 'n be a stranger in a strange place, He did too!!! Gimana aku bisa lupa yah hehehe...


His story bener-bener knock me out, Dia ngalamin yang jauuuuuhh lebih berat... Imagine gimana Someone yang perfectnya kayak Dia, harus hidup dalam segala ketidaksempurnaan kondisi 'n juga harus stay ama orang-orang yang ga sempurna? Itu susah banget... Kita aja yang sama-sama manusia yang ga perfect masih sering kles ama orang laen... But He knows exactly apa tujuan hidupNya di dunia, Dia tau bahwa Dia ada di dalam satu masa. Walopun Dia merindukan buat balik ke Surga (Rumah asliNya), tapi Dia enjoy 'n hidup di masa itu dengan maksimal, dengan sepenuhnya. Dia tahu bahwa Dia pasti bakal balik lagi ke Surga, tapi Dia ga menghitung hari atau menahan nafas sampai saat itu tiba. Dia bener-bener hidup sepenuhnya dalam rentang waktu dimana Dia harus berkarya di bumi.


Like that not enough... Minggu malem kemaren, pas waktu di bus shuttle Lippo on da way home, aku kan duduk ama Kak Febri, temen komsel. 3 minggu lalu aku minjemin fotokopian blog-ku ke dia. Kemaren itu dia ngomentarin blogku 'n akhirnya jadi share 'n ngobrol panjang. I'll straight to the point here (coz emang ada cerita-cerita yang ga aku expose  soalnya rada private bow hehehe...), tentang what I feel sejak aku di Lippo Cikarang. Dia pernah ngalamin kesepian yang kayak aku, pernah juga berusaha cari temen-temen yang klik, tapi ga ada yang sesuai harapannya 'n waktu dia tanya God, God cuman bilang "I wanna deal with you..." Sering God baru bisa ngomong ama kita or berurusan ama kita waktu kita sedang sendirian, bukan waktu kita ada di tengah keramaian or waktu kita lagi asyik ama temen-temen (bukannya ga mungkin, tapi jarang kan...). Sejak itu, dia mulai enjoy 'n membiasakan dirinya ama kondisinya, and you know what? Justu di saat itulah (saat dia dan mulai bisa enjoy 'n bersyukur dalam kondisinya saat ini) God mulai mempertemukan dia ama temen-temen baru yang nyambung... God mau kita depend on Him only... not depend on people... Coz gimanapun juga kebahagiaan yang sejati itu sumbernya cuman dari Dia, bukan dari orang-orang. And I'm thank God for this... coz emang beneran kondisi ini jadi bikin aku makin bergantung ama Dia 'n ga mencari orang-orang buat fulfill my needs. Emang kita juga ga bisa hidup sendirian, God juga bilang ga baek kalo kita sendirian. Tapi kalo kita udah menggantikan posisi God ama orang-orang, itu tandanya udah ga balance penempatannya.


Tentang job, Kak Febri cerita tentang gimana selama dia kerja di hotel deket mangga dua itu, gimana God ngebuktiin kalo emang pembelaan 'n promosi itu datengnya dari Dia. Kak Febri pernah ngalamin perlakuan ga adil dari rekan kerjanya tapi akhirnya malah dipromosiin naek jabatan. Trus waktu God suruh dia resign dari hotel itu, dia kan sempet diminta ngajar anak tetangganya, sebulan cuman dapet 40 rebu. Waktu dia nanya ke God (coz kan God yang nyuruh dia resign trus gimana kalo pendapatannya malah jadi cuma segitu), dia minta jumlah minimal penghasilan perbulan... and know what, ternyata itu langkah awal dia buat profesinya saat ini, 'n penghasilannya dah berkali lipat dari jumlah minimal yang dia minta ke God. Ternyata lagi, profesi dia sekarang itulah yang dulu pernah dia minta ke God. Dulu dia gatau kalo yang dia minta itu profesi guru privat / ngajar. Dia cuman minta pengen kerjaan yang ga usah pake seragam, bisa pake jeans 'n sneakers, trus bisa ketemu bule, ketemu banyak orang... 'n itulah yang lagi dia jalanin sejak dia jadi pengajar.


Dia encourage aku untuk ask aja ke God kerjaan kayak gimana yang aku pengen. Aku bilang ke dia aku pernah, aku pengen lewat tulisanku banyak orang tau kebenaran, pola pikirnya jadi bener, terinspirasi, bisa jadi saluranNya... and itulah yang mulai aku jalanin sekarang di sini... Cuman perlu diperluas lagi I guess... you know what? Belakangan ini aku kan dah sempet mikir 'n planning about going back 'n cari kerja di Surabaya, apa aja asal aku masih bisa nge-blog... But ternyata setelah ngomong-ngomong ini aku jadi tau kenapa setiap aku coba planning itu kayaknya masih blur 'n ngawang... I just can't figure it out... The truth is, aku mencoba menyangkal His purpose in me dalam masa (rentang waktu) ini... Aku jadi makin sadar bahwa emang itulah satu-satunya hal yang aku pengen, nulis... I can't run from that... Aku kudu enjoy 'n hidup sepenuhnya di masa ini... If someday He wants me to go back, He will let me know... tapi aku kudu bener-bener berpijak 'n maksimal dalam rentang waktu selama aku di sini...


Kak Febri cerita dia pernah ikut jajak pendapat salah satu majalah 'n menang, pernah juga ngirim tulisan 'n dimuat... Dia encourage aku mulai ngirim tulisan... Ini bukan saran yang pertama kali, tapi gatau knapa baru kali ini aku jadi bener-bener termotivasi hehehe... I have no regret, aku bakal mulai hunting majalah-majalah apa aja yang buka kesempatan, walau itu cuman jajak pendapat, yang penting nulis dulu, jadi terkenal dulu... dari sana God pasti make a way kalo emang ini destinyNya buat aku. Or maybe promosiNya dateng in some ways yang ga pernah aku bayangin sebelonnya... I dunnow, all I know is He is The Director of my life, The One who has created me with a purpose, and I wanna live in that purpose, fulfill all His plans upon my life...

Quote Penting Menulis

"Jangan Pikirkan apa yang akan Anda tulis, tapi tulislah apa yang ada dalam pikiran Anda"
(
Anis Matta)


Menulis Sebagai Profesi

Menulis Sebagai Profesi
oleh
Yon's Revolta

Barangkali, belum banyak orang yang berpikiran untuk menjadikan aktivitas menulis sebagai profesi. Bergelut dengan kata, menghasilkan karya-karya (entah itu tulisan fiksi maupun non fiksi) dan mendapatkan keuntungan finansial darinya-- sebagai imbalan atas kerja yang telah dilakukannya. Mereka mengasilkan tulisan-tulisan yang di publikasikan melalui media massa (koran, majalah, tabloid), media online (internet), maupun media cetak seperti buku, jurnal Ilmiah dll.
Layaknya profesi lain, setiap hari, seorang penulis selalu menulis dan menulis sebagai konsekuensi atas profesinya itu, walaupun di hari-hari tertentu, mereka tidak melakukan aktivitas menulis, tetapi mengantikannya dengan aktivitas membaca atau mengamati lingkungan sekitar (riset) yang tentunya sangat terkait dan mendukung profesinya itu.

Masih sedikitnya orang-orang yang menjalankan profesinya sebagai penulis—tentunya menjadi ladang tersendiri—khususnya bagi generasi muda-- untuk menggarap dan berkiprah didalamnya. Setidaknya, profesi seorang penulis ini bisa menjadi alternatif pilihan kerja seseorang. Apalagi, untuk menjadi seorang penulis yang baik dan produktif, tidak harus memiliki ijasah tertentu dari pendidikan formal di Indonesia (misalnya harus sarjana dll). Orang yang tidak mengeyam pendidikan formal pun berhak menjadi seorang penulis yang baik dan produktif, karena masyarakat sendiri yang akan memberikan penilaian atas karya-karya yang dihasilkannya.

Banyak contoh orang-orang Indonesia yang total menggeluti profesi sebagai seorang penulis. Sebut saja Remy Sylado (Novelis) yang terkenal dengan novel-novelnya seperti “kerudung Merah Kirmizi”, “Co Bau Kan”, “Paris Van Java”, Gola Gong, yang dikenal dengan karyanya “Balada Si Roy”, Ahmad Tohari, dikenal melalui karyanya seperti “Ronggeng Dukuh Paruk”. Helvy Tiana Rosa, Asma Nadia yang dikenal dengan cerpen dan novel Islaminya dan juga Onno W Purbo yang total menggeluti profesi seorang penulis buku-buku teknologi informasi setelah memilih keluar sebagai dosen ITB Bandung. Itu hanya contoh kecil saja, mereka ternyata bisa hidup layak dan cukup dengan bekerja sebagai seorang penulis. Belum lagi, banyak juga para penulis yang produktif menjadi kolumnis di media-media online, majalah, maupun koran tertentu.

Sebagai gambaran pendapatan finansial. Seorang penulis cerpen yang di muat di salah satu koran lokal, akan mendapatkan honor Rp 50 - Rp 150 ribu, di majalah atau koran nasional Rp 100 - Rp 500 Ribu. Tulisan berupa artikel atau opini, di koran lokal akan mendapat Rp 100 - Rp 300 Ribu, di koran nasional, mendapat Rp 200 - Rp 500 Ribu. Menulis satu novel atau kumpulan cerpan akan mendapat “uang lelah” Rp 3 – 7 juta dengan sistem beli putus. Atau bisa juga dengan sistem royalti sebesar 8-12%. Misalkan harga satu buku Rp 10.000,, taruh saja royaltinya 10 %, berarti 10% x Rp 10.000 = Rp 1.000. Jika buku yang terjual 3000 eksemplar, maka akan mendapat royalti sebesar Rp 1000 x 3.000 = Rp 3.000.000.
Itu gambaran sepintas “gaji” penulis. Ada yang berpendapat, seorang penulis di Indonesia tidak akan bisa hidup layak. Berani menceburkan diri dan serius menekuni dunia tulis menulis berarti siap menjadi “kere” alias Madesu (masa depan suram). Orang boleh-boleh saja berpendapat seperti itu, toh semua pekerjaan tergantung kadar keseriusan. Seorang penulis skenario misalnya, jika sukses, bisa mendapatkan berjuta-juta rupiah ditangan.

Sebagai gambaran tentang suksesnya para penulis, akan saya ceritakan beberapa diantaranya; (Ada dalam “Buku sakti menulis fiksi”)

Asma Nadia : Dalam kurun waktu empat tahun 23 bukunya (novel dan kumpulan cerpen) telah terbit. Salah satu bukunya “Rembulan dimata ibu” mendapat penghargaan IKAPI sebagai buku remaja terbaik. Beberapa motivasi yang senatiasa membuatnya menulis adalah untuk berjuang lewat pena karena banyak terlalu banyak buku-buku yang merusak moral anak muda, motivasi lain--untuk berbicara dan menyampaikan protes pada puluhan ribu orang dan juga sebagai amal jariyah, katanya” Semoga buku-buku yang dihasilkan dengan keikhlasan bisa mengalirkan amal bagi kita setelah mati” begitu kata penulis yang bernama lengkap Asmarani Rosalba.

Hilman “Lupus” Hariwijaya : Hilman, sukses menghasilkan seri Lupus sekitar 30 buku dan jutaan eksemplar buku terjual, katanya “remaja butuh idola”, akhirnya tokoh Lupus pun bisa muncul dalam karya-karya serinya. Di lain kesempatan, Hilman menginginkan, setiap remaja menjadikan aktivitas membaca sebagai sesuatu yang mengasyikkan, bukan Cuma basket, nonton dan sebagainya.

Barbara Cartland : Dia adalah seorang penulis yang bukunya terjual sebanyak satu miliyar buku dalam 36 bahasa. Dia, dikenal sebagai “Queen of the Romance Novel karena novelnya memang banyak bercerita tentang kisah-kisah romantis dan menampilkan kehidupan bangsawan Inggris. Dia dapat menulis novel dalam 7 hari.

JK “Harry Potter” Rowling : Dari menulis, kekayaannya melebihi Ratu Inggris, Elizabeth II. Rowling telah menjual bukunya sebanyak 250 juta eksemplar, terbit di 200 negara dan di terjemahkan dalam 61 bahasa. Itu hanya beberapa contoh saja, Fauzil Adhim juga sukses dengan buku-buku pernikahannya. Jujur Prananto, sukses dengan skenario “Ada Apa dengan Cinta” nya.

Beberapa contoh diatas adalah orang-orang yang sukses di dunia kepenulisan. Dan kita, tentunya mempunyai cara tersendiri untuk menjadi penulis sukses seperti mereka. Bakat dan minat tentang tema tulisan, bentuk tulisan, kita sendiri yang tahu. Tinggal sekarang, bagaimana mengolah potensi yang ada dalam diri kita itu dan bekerja keras jika benar-benar serius untuk menjadi seorang penulis. Ini penting, karena di dunia tulis menulis, tak ada tempat bagi pemalas.

OK, selamat menulis...!

~Berjoeang Dengan Pena~

http://penamuda.multiply.com
http://penakayu.blogspot.com


Sumber: milis penulislepas

Friday, July 28, 2006

Blognya Juli (JDCer)

http://www.cute-batavia.tk/

Kepahitan 'n Hati

Dapet pas blogwalking, dari blognya mbu's:


Suatu ketika, hiduplah seorang tua yang bijak. Pada suatu pagi, datanglah seorang anak muda yang sedang dirundung banyak masalah. Langkahnya gontai dan air muka yang ruwet. Tamu itu, memang tampak seperti orang yang tak bahagia. Tanpa membuang waktu, orang itu menceritakan semua masalahnya.

Pak Tua yang bijak, hanya mendengarkannya dengan seksama. Ia lalu mengambil segenggam garam, dan meminta tamunya untuk mengambil segelas air. Ditaburkannya garam itu ke dalam gelas, lalu diaduknya perlahan.

"Coba, minum ini, dan katakan bagaimana rasanya..", ujar Pak tua itu. "Pahit. Pahit sekali", jawab sang tamu, sambil meludah kesamping. Pak Tua itu, sedikit tersenyum.

Ia lalu mengajak tamunya ini, untuk berjalan ke tepi telaga di dalam hutan dekat tempat tinggalnya. Kedua orang itu berjalan berdampingan, dan akhirnya sampailah mereka ke tepi telaga yang tenang itu. Pak Tua itu, lalu kembali menaburkan segenggam garam, ke dalam telaga itu. Dengan sepotong kayu, dibuatnya gelombang mengaduk-aduk dan tercipta riak air, mengusik ketenangan telaga itu.

"Coba, ambil air dari telaga ini, dan minumlah." Saat tamu itu selesai mereguk air itu, Pak Tua berkata lagi, "Bagaimana rasanya?". "Segar.", sahut tamunya. "Apakah kamu merasakan garam di dalam air itu?", tanya Pak Tua lagi. "Tidak", jawab si anak muda.

Dengan bijak, Pak Tua itu menepuk-nepuk punggung si anak muda. Ia lalu mengajaknya duduk berhadapan, bersimpuh di samping telaga itu.

"Anak muda, dengarlah. Pahitnya kehidupan, adalah layaknya segenggam garam, tak lebih dan tak kurang. Jumlah dan rasa pahit itu adalah sama, dan memang akan tetap sama. "Tapi, kepahitan yang kita rasakan, akan sangat tergantung dari wadah yang kita miliki. Kepahitan itu, akan didasarkan dari perasaan tempat kita meletakkan segalanya. Itu semua akan tergantung pada hati kita. Jadi, saat kamu merasakan kepahitan dan kegagalan dalam hidup, hanya ada satu hal yang bisa kamu lakukan. Lapangkanlah dadamu menerima semuanya. Luaskanlah hatimu untuk menampung setiap kepahitan itu."

Pak Tua itu lalu kembali memberikan nasehat. "Hatimu, adalah wadah itu. Perasaanmu adalah tempat itu. Kalbumu, adalah tempat kamu menampung segalanya. Jadi, jangan jadikan hatimu itu seperti gelas, buatlah laksana telaga yang mampu meredam setiap kepahitan itu dan merubahnya menjadi kesegaran dan kebahagiaan."

Keduanya lalu beranjak pulang. Mereka sama-sama belajar hari itu. Dan Pak Tua, si orang bijak itu, kembali menyimpan "segenggam garam", untuk anak muda yang lain, yang sering datang padanya membawa keresahan jiwa.

Thursday, July 27, 2006

Online Encourager Community Part 2

Today... abis bikin puisi aku buka email, eh ternyata ada reply dari Veranita tentang postingan di blog-ku kemaren yang judulnya "When Syndrom Comes Super-J is Here". Serasa nemu temen senasib hehehe... sama-sama introvert, sama-sama pernah ngalamin (cuman aku belon tau detailnya...) Kapan-kapan share stories yo Ver?


Yang paling susah dilakuin tapi kudu dilakuin juga: "kita sendiri yang harus berusaha menempatkan diri supaya orang lain pun tidak merasa asing dengan diri kita." And yang jadi bikin aku yakin lagi buat terus walk in faith is: "Tentang pekerjaan- jangan terburu-buru untuk mengambil keputusan, terkadang situasinya membuat kamu terjepit, seperti seakan2 pengen quit the job, tapi biasanya suara Tuhan itu tidak menyatakan untuk terburu-buru untuk mengambil keputusan, dan seandainya Dia menyatakan kamu harus berhenti, kamu akan dikasih kemantapan untuk keluar. Memang Tuhan itu kerjanya tidak bisa kita atur, tapi kerja Tuhan itu teratur dan terpola." Filipi 4:4-6 itu klik banget... yang ntar hasilnya Filipi 4:7  Itulah yang ilang dari aku akhir-akhir ini...


Trus aku sempet explore 'n buka salah satu tulisan di blognya Andry yang judulnya "God's Plan"... Buset kena semua... Terutama tentang "Dont Worry" ama cerita temennya yang melihara burung merpati itu (pas banget kalo dibilang merpati lambang Roh kudus): "Saya punya teman yang punya burung merpati. Biasanya burung itu di taruh di dalam sangkar terbuka sedikit di atas pohon. Suatu hari, burung itu tidak mau masuk ke dalam sangkarnya. Padahal biasanya tanpa disuruhpun dia sudah masuk ke sana sebelum gelap. Tapi hari itu, entah kenapa, meskipun sudah di paksa masuk, burung itu keluar lagi dan berjalan mondar-mandir di tanah. Teman saya akhirnya naik ke atas sangkar dan betapa dia terkejut! Di sana ada ular! Setelah dia mengeluarkan ular itu, si Merpati masuk dengan sendirinya."


Diz is why aku kasih judul "Online Encourager Community Part 2"... Coz walopun cuman ketemu secara online, lewat blog pula, tapi bener-bener bisa saling ngedukung 'n nguatin satu sama laen... Semua jadi bikin aku tambah amaze aja ama Dia... Thanx a lot ya Ver 'n Dry...

Kau


Kau...


Selimutiku kala jiwaku rapuh


Dengarkan ocehanku sampai ku terlelap


Terbitkan mentari selepas rasa sesak dan air mata


 


Kau…


Temaniku di hari tak berujung


Bisikkan setia tanpa akhir


Sematkan sepenggal nyawa di hatiku


 


Kau...


Menjelma dalam setiap siluet cinta


Menyentuh lewat hati kekasih-kekasihMu


Berjalan di depan langkah-langkah anak kecil


 


Kau...


Lebih nyata dari segala yang terlihat oleh mata


TanpaMu ragaku kosong


Karna hanya hatiMu yang bisa hangatkanku


 


Tak habis kureguk cintaMu


Tak ada ingatan tanpaMu di dalamnya


Setiap kenangan berbicara tentangMu


Dan tanganMulah yang menyimpan masa depanku


 


Cemas dan sedihku


JemariMu menyekanya


Bimbang dan raguku


JanjiMu hapuskan semuanya


 


Kau...


Ya hanya Kau...


Tak tergantikan...


Dalam keabadianMu

Wednesday, July 26, 2006

When Syndrom Comes Super-J is Here


Kemaren malem kan aku komsel, beberapa orang share 'n semua yang mereka bagiin itu ngena ke kondisiku saat ini (homesick, future doubts, 'n stranger syndrom). Tapi yang paling ngena tuh waktu ada yang ngebagiin tentang kisah Yusuf, coz banyak kesamaannya walopun perjalananku ga sepanjang Yusuf (I'll never know later...).


Yusuf dibawa keluar dari zona nyamannya (keluarganya, rumahnya dimana semua tersedia buat dia, papanya yang sayang banget ama dia sampe sodara-sodaranya jealous) 'n menjalani proses persiapan yang panjang sebelum dia akhirnya menjadi penguasa Mesir. Sejak dijual sebagai budak sampe dibebasin dari penjara, dia tu dah jadi anak rantau, a stranger in a strange places among strange people (this is what I called "stranger syndrom" coz kita ngerasa asing dengan semua hal, kita ngalamin hal-hal yang sama sekali di luar kebiasaan kita di tempat yang asing 'n dengan orang-orang yang asing). This is what I feel lately, bikin hal-hal laen yang seharusnya simple tapi karna tercampur baur ama syndrom ini jadinya tambah kerasa kacau buat aku 'n sempet bikin aku hopeless, pengen ngilang ke suatu tempat yang cuman terjangkau ama Dia, away from everything... I wonder apakah Yusuf dulu pernah ngalamin kayak aku yah? Ga kebayang perjalanan dia sejauh itu...


Selama perjalanan itu, Yusuf tetep keep his faith 'n jalin hubungan dengan orang-orang yang dia temui. Karna menjalin hubungan itulah dia akhirnya bisa sampai ke posisi penguasa Mesir, persis seperti mimpi masa kecilnya (terakhir dipromosiin gara-gara pernah ngartiin mimpinya juru minuman 'n juru roti kerajaan yang ketemu di penjara). Jlebb!!! It's like knock me on the forehead hehehe... oche ngaku deh, aku emang ga gampang 'n ga cepet kalo jalin hubungan. Terutama di kantor, aku ati-ati banget 'n jujur males kalo jalin hubungan akrab ama banyak orang, yang akrab di kantor cuman beberapa, bisa keitung jari. Plus aku emang ga gampang gitu aja terbuka 'n ngoceh panjang lebar kalo baru kenal or belon akrab. So I guess aku bakal try to release myself, jalin hubungan naturally... di mana aja.


Kemaren malem, sebelon tidur, Roh Kudus ngingetin, "Iblis tu mencuri sukacitamu." Agh bener banget... Kayaknya beberapa hari ini aku kacau inside, campur aduk 'n jadinya hang deh... Sampe beberapa orang kemaren pas komsel nanyain kak Prima what's wrong with me coz tampangku manyun mulu... Ini juga karna aku ga cepet berpindah fokus, ga liat positive things, ga liat His blessings yang ada around me, tapi aku malah terus dig deeper ke hal-hal yang negatif, kekecewaan, harapan yang ga terpenuhi, de el el... Makanya aku ga bisa bersyukur 'n smile, jadi egosentris 'n bersikap "I dun't know and I dun't care" ke semua hal yang aku adepin...


This morning, aku sempet baca sekilas diaryku sambil breakfast... I found positive encourager yang aku tulis dulu pas lagi ngalamin hal-hal yang similar kayak gini... Jadi tambah semangat nulis hehehe.... Itulah gunanya diary 'n blog hehehe.... Supaya kita selalu inget 'n ga ngelupain what He had done 'n what He said or promised to us... 


I'll just keep hold on His promises 'n what He said that night to me, "I won't be late..." Coz He is my God, who owns me, The Writer of my life, ... and my Super-J  


 

Dalem...


Today I still can't feel right... My only hope is so I can see everything (include myself) through His eyes...


Barusan baca satu milis, penggalan kata-katanya pas banget... Ini aku copy paste:


Hanya orang-orang yang mau mengakui keputusasaannya, dan benar-benar mau jujur dengan keadaannya yang menyedihkan adalah orang-orang yang memiliki kekuatan untuk merubah semuanya itu.


So brace yourself, karena ketika kamu mengakui kelemahan kamu, separuh perbaikan sudah terjadi dan kamu tinggal melangkah saja. Justru orang-orang yang merasa dirinya baik-baik saja yang tidak memiliki kekuatan untuk berubah. Dan mereka akan tetap berada di posisi itu selamanya.


I admit... I have many weaknesses... (khususnya saat ini, this syndrome... kebimbangan tentang jalanku di sini 'n rentang waktu) And I'm so tired to face that, to hear people expose 'n gave me many advices,... I just need a place to let it all out, to cry, to tell everything without judges... Aku pengen menyepi ama Dia...


Barusan aku baca-baca lagi blog-ku yang judulnya "Start 'n Finish"... the answer is all there..


Kalo diumpamain maen game, pernah ga maen game yang intinya kita ngontrol satu pemain. Dalam perjalanannya ada benda-benda yang harus dia ambil buat nambah poin atau nambah power atau yang bisa dipake buat nyerang musuh di level berikutnya. Pernah ga maen game semacem itu? God gave me that picture when I was thinking about this... Kalo aku maunya buru-buru ngelompat aja sebelum aku mencapai "finish" level ini, bisa jadi aku melewatkan kesempatan untuk mengambil something yang nantinya bakal berguna banget buat perjalananku di level berikutnya. Something itu bisa jadi batu loncatan, suatu rahasia keberhasilan, something yang mengasah kemampuanku, koneksi, ...it could be anything! And I'd be sorry if I miss that chance... So I have to keep my hope (for the best is yet to come...) and juga keep my focus di saat ini (do my best)... Coz above all that, He is my Guide and my Light... Thanx God...  


I guess I just need to recharge...

Tuesday, July 25, 2006

Chat With Delly

Fay       : Pengen minggaaaaatt....


d_1230_li:  fay kenapa


d_1230_li: sori td ada tlp


Fay       : complicated


Fay       : eh sibuk yah?


d_1230_li: ayo cerita tapi langsung aja jangan suruh g baca di blog u


d_1230_li: hehehhee


d_1230_li: ribet soalya


Fay       : labil yang dulu lagi


d_1230_li: inet ya lg lemot bgt 


Fay       : ow


d_1230_li: yg mana nech


d_1230_li: home sick ?


Fay       : surabaya


d_1230_li: apa ph


Fay       : yupe homesick


Fay       : kerjaan ke depan


Fay       : lingkungan pergaulan kantor


Fay       : komsel yang mo ngadain konser


Fay       : pengen keluar dari komsel


d_1230_li: knapa pengen kluar dri komsel


Fay       : ga ada sense of belonging


Fay       : cuman sekedar ngumpul


d_1230_li: klo dri pergaulannya gimana


d_1230_li: asik * ga tmn * ya


Fay       : ga....


Fay       : aku kemaren chat ama salah satu anak komsel yang jarang dateng, she feels the same way 'n pernah kepikir mo keluar juga


Fay       : selaen gap usia (semua dah 30an ke atas 'n bahkan dah berkeluarga)


Fay       : juga ga ada sense of belonging


Fay       : kayak basa basi doang gitu


d_1230_li: em ... mungkin itu yg jd faktor ga enaknya


d_1230_li: krn ga seumuran


d_1230_li: sedangkan komunitas harusnya yg seumuran jd saat brbagi lbh nyambung bahasannya


d_1230_li: emang ga ada tmpat komsel yg lain


Fay       : satu2nya komsel JPCC di cikarang ya ini


Fay       : pengen ama yang seumuran....


Fay       : udah kantor juga 30an


Fay       : agh pengen mudik


d_1230_li: em sebenernya yach dengan jabatan fay sbg admin di jdc fay bisa buka terobosan pergaulan baru loch


d_1230_li: cuma fay blom lakuin aja


d_1230_li: sebenernya peluang fay lbh besar buat buka pergaulan baru


Fay       : ngelakuin apa Dell?


d_1230_li: buka pergaulan baru


Fay       : aku rada ga nyaman just in case kalo chatting2 ama orang yang iseng...


Fay       : caranya?


d_1230_li: yg real


d_1230_li: jgn cuma maya


Fay       : binun kalo sering chating juga ga bisa konsen ngetik artikel


d_1230_li: klo maya memang ngeri fay


d_1230_li: klo posisi fay ga perlu ceting kok


d_1230_li: cukup sering * aja ngadai ketemuan anak * jdc


d_1230_li: ngadain"


Fay       : tu dia yang bikin beban hehehe... soalnya mereka kayaknya punya harapan gitu kalo ada kopdar


d_1230_li: fay kan admin... berhak buat lakuin itu ...ga cuma buat kepentingan pribadi...tapi jg ya buat kemajuan jdc ya sendiri


Fay       : padahal aku cuman pengen ketemuan aja


Fay       : iya


Fay       : iya si...


d_1230_li: nah itu dia kita bisa wujudin harapan * mereka klo semuanya uda pada akrab


d_1230_li: masalahya cuma hanya perlu beberapa kali awal* aja kok yg seperti ada gap


d_1230_li: klo uda sering dibikin pertemuan gap itu akan hilang dgn sendiri ya


d_1230_li: percaya dech


Fay       : iya


Fay       : lagi try to build myself juga


Fay       : aku ga bisa langsung comfort kalo ketemuan ama banyak orang asing


Fay       : dats why aku juga ga enak ama anak2 forum baru, mereka kan pasti expect aku ramah


d_1230_li: itu cuma krn faktor kebiasaan aja kok fay


Fay       : makanya aku ga mau kopdar kalo aku sendirian 'n ga ada yang rame


d_1230_li: klo uda terbiasa jg u bisa jd rame dgn sendiri ya tanpa u harus ngepush diri u tuk bisa jd rame


Fay: ...


Fay: iya


d_1230_li: makaya fay klo mao sering * aja bikin ketemuan


d_1230_li: lama* jg uda ga asing lg dech


Fay: asal kamu bisa


Fay: juga


d_1230_li: n enaknya ...dri situ bisa bikin jdc jd makin rame ...krn lbh cepat klo pormosi mulut ke mulut


Fay: aku sekarang ga bisa ngandelin Yoel, dia sering pelayanan


d_1230_li: ya udah kan ada aku ada ping


d_1230_li: cukup lah ping kan rame heheheh


Fay: iya


d_1230_li: jujur klo aku bukan "rame/ sepi" yg aku kawatirin klo pertama ketemuan


Fay: asal ada orang laen


d_1230_li: yg aku kawatirin...mereka kaget liat tampang aku ...ga pd euy


Fay: trus apa?


Fay: hehehehe


Fay: ga lagi


d_1230_li: ngeri aja... klo pertama liat aku...trus diluar bayangan nya mereka...trus mereka kabur


Fay       : tapi aku emang kaget siy hehehehe


d_1230_li: asli ga pd tuk tampangin wajah


Fay       : kalo kabur no way lah


Fay       : ga mungkin


Fay       : paling bengong


Fay       : itu mah bisa dicuekin Dell


d_1230_li: hehhehe


d_1230_li: krn namanya manusia first pasti liat tampang


d_1230_li: ga mungkin engga dech


d_1230_li: hehehhe sedangkan aku tuh ga pd an org ya


Fay       : kalo aku ga pd-nya coz ga bisa ngeramein  kalo tampang mah kiserasera, "ini aku... ni wajahku.. kutampilkan apa adanya..."


Fay       : la la la


Fay: terima ga terima harus terima


d_1230_li: LOL


 


 Hehehe... 2 hari ini isi blogku chat semua hehehe....

Online Encourager Community

Like I've said before... Lately and until today, I'm labil (again)... Sempet terlintas in my mind that I'm gonna decide to get out from one of my community, coz somehow I don't feel a sense of belonging there... All is spinnin' around in my mind...


Tadi aku cerita tentang ini ke 3 orang lewat YM: 1 temen kantor, 1 temen komsel, and 1 temen forum (Ika a.k.a. Avebri). Mereka semua ngasih semangat 'n dukung aku... ada seorang di antaranya yang juga punya perasaan yang sama tentang hal yang mau aku putuskan itu. Temen kantorku encourage kalo aku kudu tetep kuat, semua bisa berubah dalam sekejap, jangan ngebatesin rencanaNya... 'n that I have to fight this labil syndrome... Tapi kata-kata yang paling mengingatkan aku buat wake up tu dari Ika. Aku copy paste aja deh obrolan kita tadi:


Fay       : ugh... pengen bobok 'n ngilang aja langsung teleport ke rumah Bangkalan hehehe


Avebri : wah wah


Fay       : lagi labil siy Ka


Avebri : kenapa labil fay


Avebri : lagi PMS yah


Fay       : bukan


Fay       : my next job


Fay       : I do love my job here


Avebri : haaaa kamu mau ganti kerjaan yah


Fay       : tapi I can't find a second family or temen2 yang bisa saling share


Avebri : padahal kamu dah bagus di sini lagi


Fay       : ga bisa jangka panjang juga


Fay       : aku anak tunggal


Fay       : mama papaku di bangkalan Madura


Fay       : temen2 akrabku 'n anak2 komsel (my second family) di Surabaya


Fay       : aku pengen kerja di surabaya


Avebri : ooooo begitu yah


Fay       : di sini aku ga ada siapa2, ga ada sodara jauh juga


Avebri : coba aja kamu doa sapa tahu kamu bisa di surabaya


Fay       : makanya itu


Fay       : agustus ini aku kan mudik bentar


Fay       : mo sekalian minta titik terang about ke depannya gimana


Avebri : oooo gitu yah


Avebri : aku kira kamu pegawai tetap di JDC itu


Fay       : emang karyawan tetap


Fay       : mulai bulan ini, sebelonnya kontrak


Fay       : bukan masalah jobnya, tapi temen2nya, orang2nya


Fay       : coba JDC ada cabang di surabaya aku langsung mudik deh


Fay       : ambil yang di surabaya


Fay       : ato kerjaan media gitu yang nulis2


Fay       : belakangan ini aku tambah sering labil


Fay       : sabtu lalu aku curhat semua ke Dia sambil nangis, keluarin semua


Fay       : Dia cuman bilang "I won't be late"


Avebri : puji Tuhan banget


Avebri : aku merasa kamu punya hubungan yang dekat banget ama JC


Avebri : segalanya kamu obrolin ama Dia


Avebri : kadang kalau ada masalah aku malah merasa jauh dari JC Fay


Avebri : Tapi biasanya JC akan buka jalan dimana kamu berada kamu akan menemukan keluarga yang baru


Fay       : iya... kadang aku cuman bertanya2 apa akunya aja yang ga nyadar 'n kurang peka...


Avebri : bisa jadi iya


Avebri : karena kadang kita terlalu fokus ama diri sendiri sehingga lupa melihat sekeliling


Fay       : soalnya awal aku deket ama Dia gara2 aku lonely  makanya justru aku kalo curhat, bahkan ngomelpun larinya ke Dia


Fay       : iya tul...


Fay       : I hope ga terlalu lama aku egosentris gini


Avebri : kayaknya Tuhan negur deh untuk mulai melihat dengan cara yang Tuhan mau


Avebri : tenang aja semua orang punya waktu untuk diri sendiri asal gak terlena aja


Fay       : iya..


Avebri : kan semuanya ada waktunya


Avebri : dan aku percaya sekarang waktu Tuhan untuk kamu lebih ke diri kamu dulu alias banyak membenahin diri kamu


Avebri : sebelum mulai berbaur dengan yang lain


Fay       : guess it's true....


Fay       : menyepi dulu yah...


Avebri : iya gak papa


Avebri : kan saat menyepi saat paling indah bersama Tuhan


Fay       : aku juga mikir mo keluar dari komsel


Fay       : tapi better emang benahin diri dulu


Fay       : ga bikin keputusan waktu labil


Avebri : yup bener banget


Avebri : soalnya biasanya kalau labil logika suka gak kepakai


Avebri : yang kepakai perasaan melulu


Fay       : iyah


Fay       : been there


Avebri : pokoknya nih Fay nikmati aja deh hidup ini


Avebri : apapun yang terjadi semua ada maksudnya


Fay       : iya bener... thanx for reminding  menikmati coz there's a reason for everything happen


Avebri : sama2 kita kan memang harus saling mengingatkan


Avebri : tapi aku senang share ama yang suka kasih masukan gini


Avebri : kadang sih aku juga buntu


Fay       : sama hehehehe


Avebri : kalau ada yang bisa kasih masukan lumayan deh ngurangi strees


Fay       : iyah



Of corz itu cuman cuplikan hehehe... sebelonnya 'n sesudahnya kita masih ngebahas other things. Tapi kata-kata yang di-bold itulah yang ngingetin aku lagi... And I guess I have to chat with Him... soon. 


Trus barusan chat ama temen forum juga, Santi a.k.a. Archaengela a.k.a. Erawaty:



Fay       : lama2 bikin komsel online ajah


Fay       : hehehe


Fay       : ama kamu 'n yang laen kalo mau


Fay       : abizzz


erawaty2002      : boleh


Fay       : kapan


erawaty2002: hihihi


Fay       : agh mending kayak gini aja yah


erawaty2002: kalau aku ke kampus ITB


erawaty2002: hehehe


erawaty2002: di YM juga bisa sambil curhat2


Fay       : ga usah terlalu resmi sampe ditentuin jadwal


erawaty2002: kaya komsel ya


Fay       : iya


erawaty2002: tapi cuma berdua


Fay       : itu juga dah gereja


Fay       : pan


erawaty2002: yup


Fay       : kumpulan orang beriman


erawaty2002: kan 2 - 3 orang berkumpul atas nama-Ku


erawaty2002: di situ Aku hadir di tengah2 mereka


Fay       :  tulll


erawaty2002: sip2


erawaty2002: ya dah


erawaty2002: semangat!


 


Hehehe.... my online community... ^_^ they are my online church... ^_^ Thanx God....

Monday, July 24, 2006

Perfectly Unperfect Friends


Like a glass


Shiny and so clear


So easy to break


If you don't treat them right


 


Like a rose


Beautiful and fragrant


Sometimes hurts a little


If you hold those little thorns too tight


 


Like the stars


Smiles and gives many hopes to come


Sometimes they doesn't appear


But believe it or not.. they are always there


 


Sometimes they make you smile


Sometimes they make you angry


Sometimes they make you sad


Sometimes... all you can say is thank God for them in your life


 


Although they're tied with time and space


But somehow they had given colours to your days


And through them God taught many lessons that makes you more mature


 


Your heart called them "treasures of life"


They are your friends


And they're just like you


Perfectly unperfect...

Can't Wait To Go Home

Tadi aku baru dapet kepastian dari temen kantorku (kan kita janjian bareng kalo pulang ke Surabaya) kalo kita mo pesen tiket kereta api buat ntar mudik Agustus. Aaaa...!!! ^_^ Now all I'm asking is just some cheap tickets hehehe... Can't wait to go home! ^_^


My plan, dari yang terpenting deh, aku kan mulai doa about my next steps ahead... Aku pengen God nunjukin titik terang ato pencerahan tentang langkah ke depanku itu, tentang kerjaan juga... Coz like I've told y'all aku ga bisa bayangin lama-lama di sini coz I'm a single child. Aku sendiri juga kayaknya ga betah lama-lama alone without family di sini, akhir-akhir ini aja homesicknya tambah sering... hehe... Thank God banget kalo ntar pas kepulanganku ini God ngasih kejelasan about my next job (if He planned me to go back to Surabaya in a short time or soon), coz I need it so bad...


The next plans... aku pengen banget makan makanan deket kosku di jalan Mataram hehehe... trus ke Pasar Atom 'n TP, ketemu ama temen-temenku juga. Di rumah pengen meluk Miky (my adorable cat) 'n foto-foto ama dia 'n my family 'n my home, trus dicetak 'n dipajang hehehe.... I just dun't wanna miss a moment...

Sunday, July 23, 2006

Top 10 Interview Questions

Prepare for the Top 10 Interview Questions


Too many job seekers stumble through interviews as if the questions are coming out of left field. But many interview questions are to be expected. Study this list and plan your answers ahead of time so you'll be ready to deliver them with confidence.


What Are Your Weaknesses?


This is the most dreaded question of all. Handle it by minimizing your weakness and emphasizing your strengths. Stay away from personal qualities and concentrate on professional traits: "I am always working on improving my communication skills to be a more effective presenter. I recently joined Toastmasters, which I find very helpful."


Why Should We Hire You?


Summarize your experiences: "With five years' experience working in the financial industry and my proven record of saving the company money, I could make a big difference in your company. I'm confident I would be a great addition to your team."


Why Do You Want to Work Here?


The interviewer is listening for an answer that indicates you've given this some thought and are not sending out resumes just because there is an opening. For example, "I've selected key companies whose mission statements are in line with my values, where I know I could be excited about what the company does, and this company is very high on my list of desirable choices."


What Are Your Goals?


Sometimes it's best to talk about short-term and intermediate goals rather than locking yourself into the distant future. For example, "My immediate goal is to get a job in a growth-oriented company. My long-term goal will depend on where the company goes. I hope to eventually grow into a position of responsibility."


Why Did You Leave (Or Why Are You Leaving) Your Job?


If you're unemployed, state your reason for leaving in a positive context: "I managed to survive two rounds of corporate downsizing, but the third round was a 20 percent reduction in the workforce, which included me."


If you are employed, focus on what you want in your next job: "After two years, I made the decision to look for a company that is team-focused, where I can add my experience."


When Were You Most Satisfied in Your Job?


The interviewer wants to know what motivates you. If you can relate an example of a job or project when you were excited, the interviewer will get an idea of your preferences. "I was very satisfied in my last job, because I worked directly with the customers and their problems; that is an important part of the job for me."


What Can You Do for Us That Other Candidates Can't?


What makes you unique? This will take an assessment of your experiences, skills and traits. Summarize concisely: "I have a unique combination of strong technical skills, and the ability to build strong customer relationships. This allows me to use my knowledge and break down information to be more user-friendly."


What Are Three Positive Things Your Last Boss Would Say About You?


It's time to pull out your old performance appraisals and boss's quotes. This is a great way to brag about yourself through someone else's words: "My boss has told me that I am the best designer he has ever had. He knows he can rely on me, and he likes my sense of humor."


What Salary Are You Seeking?


It is to your advantage if the employer tells you the range first. Prepare by knowing the going rate in your area, and your bottom line or walk-away point. One possible answer would be: "I am sure when the time comes, we can agree on a reasonable amount. In what range do you typically pay someone with my background?"


If You Were an Animal, Which One Would You Want to Be?


Interviewers use this type of psychological question to see if you can think quickly. If you answer "a bunny," you will make a soft, passive impression. If you answer "a lion," you will be seen as aggressive. What type of personality would it take to get the job done? What impression do you want to make?

Feels "home" 'n a Boredoom

I miss writing at this blog hehehe... Kemaren jumat ga sempet nulis soalnya, cuman bikin kategori baru "recipes" 'n copy paste kumpulan resep yang dulu aku tulis di "journal". Ada kejadian jumat kemaren, yang sempet bikin aku bete banget...


Kamis pagi kemarennya lagi, Kak Prima kan ngasih tau kalo ortunya nginep di Jakarta, rada lama kayaknya, 'n nanya apa aku mo nginep rumahnya yang di Villa Mutiara apa enggak. Coz dulu aku kan emang sering nginep rumahnya 'n masak-masak bareng, tapi sejak ortunya pindah ke sini aku jadi ga pernah 'n ga bisa nginep lagi. Na ni kesempatan kan jarang banget, aku dah mulai excited aja 'n ngebayangin enaknya ntar kalo nginep. Di Villa Mutiara kalo Sabtu 'n Minggu pagi ada pasar kaget, banyak makanan rakyat hehe... ada bubur ayam, ketoprak, gado-gado, nasi kuning, mie ayam, ice cream, banyak warteg 'n toko-toko kecil getu... 'n rada rame, ga kayak Lippo Cikarang yang sepi... Lebih mirip suasana rumah getu (secara rumahku di Bangkalan juga deket alun-alun, jadi kerasa banget hiruk pikuk kehidupan sekitar rumah hehehe...). Kalo di Lippo Cikarang sepi, ya maklum daerah perumahan, di sekitar rumah juga ga ada yang jual makanan or toko, pan dilarang buka usaha di rumah... Dat's why aku suka nginep di rumah kak Prima... Yang ga tahan cuman satu, jauh banget dari kantor... Kalo pulang pergi dari rumah kak Prima ke kantor tu kayak perjalanan jauh hehe... hiperbola dikit... hehehe... maybe karna aku kebiasaan deket banget 'n tinggal jalan kalo dari kos...


Na, Jumat pas aku dah siap-siap, dah bawa ransel ke kantor. Siang menjelang sore getu baru ada anak kantor yang minta tolong aku anter tiket konser GMB ke salah satu distributor a.k.a. contact person di GBI Cikarang (news flash: aku ikut DATE = komselnya JPCC di Cikarang, yang mo ngadain konser GMB Agustus ntar). And it screwed me up. Aku kan dah rencana jumat sore langsung ikut kak Prima belanja di mall trus pulang ke rumahnya. Na kalo aku harus anter sabtu ke GBI, jelas brarti abis nganter aku baru bisa belanja (alone) 'n then ke rumah kak Prima (alone) naek ojek, 'n sabtu pagi aku melewatkan pasar kaget di deket rumah kak Prima. Aku cuman ga suka aja, kesempatan nginep di kak Prima dah jarang banget, aku dah pengen banget, tapi gara-gara satu ini tu ngacoin semuanya. I think it's just becoz I really need refreshing... so bad... but aku cuman ga suka aja kenapa satu aja kesempatan yang bikin aku hepi (yang jaraaaaang banget bisa kejadian) trus I have to sacrifice becoz of this? Honestly, aku ga rela... bener-bener ga rela... coz dari awal aku emang ga ada beban dari hati buat konser ini. Asli it's just becoz an obligation as a DATE member.


Sampe aku jalan pulang balik ke kos Jumat sore itu, I'm labil... I mean aku ga rela, but aku juga bertanggungjawab nganterin tiket, so I have no choice. Sampe kos, suddenly inget ada anak kos yang GBI juga, so akhirnya aku nitip dia 'n singkat cerita aku jadi malem itu langsung nginep di kak Prima. Baru tadi pagi sms temen kosku nyampe, dia ngasitau kalo ternyata dia ga ketemu ama contact personnya itu, jadinya aku rencana ya selasa deh aku ke GBI, nganterin sendiri. Gatau deh, aku pusing ngurusin ini semua... I don't think I can handle these matters... ada writing contest, ada konser GMB, rencana mudik, all in August 'n I just can't focus... Gataulah... I'm in a lower point... I know I have to move forward 'n stand up... I just need time... God help me...


Lanjut cerita selama di rumah kak Prima... hehehe... Sabtu pagi aku beli nasi uduk, telor 'n tempe bacem, mie goreng dikit... full teng!!! Kak Prima beli bubur ayam. Trus kita bikin puding coklat, saus coklat, goreng adonannya kak Prima,.. huah kenyang banget. Minggu pagi ke pasar kaget, beli ketoprak (kak Prima beli mie ayam), beli tape, trus sendal jepit (sendal jepitku di kos rusak), and beli jaket jeans yang panjang (aku dah lamaaa banget pengen jaket jeans panjang kayak getu hehehe... Thanx God! ^_^). Trus sambil nonton TV kita makan pagi, 'n then kak Prima nyuci 'n aku mandi keramas... Trus goreng rempeyek 'n pangsit goreng (kulit pangsit doang, ga pake isi hehehe...), masak nasi goreng, makan puding yang kemaren, goreng tape, nyam nyam deh... full abeeezz.... Sabtu malem 'n Minggu malem sempet terlintas... feels like home... aku betah aja, feel comfort... rasanya males banget kalo inget besoknya (which is today) dah kerja lagi... Tadi pagi bikin nasi goreng gurih, dibuat bekal makan siang di kantor, ama sosis goreng hehehe... Giling salut banget buat working moms, pagi-pagi nyiapin makanan ama nyiapin anak buat sekolah, trus kerja ampe sore... and so on and so on... aku aja tadi bangun jam 4 lebih demi bikin bekal sekarang dah ngantuk  hehehe...


I really need to be refreshing, out of my daily routines... coz lately I feel like I'm stuck in a huge boredoom... Makanya pengen pulang... balik aja ke Surabaya 'n find a new job... I dunnow... Help me God... Guide me... I love my job here but I don't feel comfortable with the people 'n the neighbourhood... I miss my own family and my own friends... I give this matter to You God...